jump to navigation

Komparasi head to head Jupiter MX vs. CS1 vs. SupraX125. Diasil silinder unggul mutlak!! Mei 31, 2012

Posted by motoranyar in motor baru.
Tags: , ,
trackback

Menarik ketika kita mencermati salah satu tabel yang dilakukan oleh media online Otomotif….komparasi head to head performa antara Yamaha Jupiter MX disandingkan dengan Honda CS1 serta SupraX 125 PGM-FI. Semua disajikan dengan komplit mulai dari accelerasi 0-60km/jam, 0-80km/jam, 1-100 meter hingga 0-201 meter. Tidak lupa top speed sebagai pembanding akhir terhadap ketiga sikuda besi. Disana, motor 4 klep racikan Yamaha unggul mutlak!!…

Tabel disinyalir adalah hasil test lawas. D FB oleh bro Simon salim, menyodorkan sebuah fakta bahwa untuk performa Jupiter MX paling superior. Bisa mzbro intip, accelerasi dari 0-60km/jam…..bebek diasil silinder hanya membutuhkan waktu 5.17detik. Sedangkan Honda CS1 5.59 detik, dan yang mengejutkan adalah SupraX125 PGM FI……ternyata lebih cepat ketimbang City Sport yakni 5.25 detik. Jelas, engine overbore CS1 kedodoran menghadapi kedua lawan. Yang kedua adalah test accelerasi dari 0-80km/jam…..

Sekali lagi MX mengungguli lawan dengan raihan waktu 8.15 detik (CS1 8.48 detik) sementara Supra tidak terekam. Komparasi dilanjutkan dengan menggeber ketiganya pada jarak 0-100 meter. Yup….kubikasi besar yang mencapai 135cc menunjukkan tajinya, MX hanya butuh waktu 7.31detik…diikuti CS1 7.54detik…Supra 7.31detik. Sekali lagi performa Supra PGM FI membuat IWB melongo. Bebek yang dicap sebagai motor keluarga ini mampu menyamai performa Liquid cool engine. Tidak heran dijalanan larinya pada ngibrit nggak kalah dengan motor-motor besar…..

Dari keseluruhan testing, yang menarik adalah raihan top speed ketiganya. Bebek yang dicangkokin mesin 135cc, diasil silinder 4 klep tersebut menjadi yang terkencang dengan raihan kecepatan puncak 130km/jam, dibuntuti Honda CS1 115km/jam serta Supra 110km/jam.  Kesimpulannya?? Yamaha Jupiter MX unggul mutlak dibanding keduanya. Sisi inilah yang menjadi pro kontra. Seperti yang kita intip dari komentar bro Simon yang mengaku bahwa CS1 doi mampu tembus 120km/jam, ataupun bro Stefanus yang ragu atas komparasi serta bro Hendro yang malah secara frontal mengatakan bohong atas hasil test. Benarkah seperti itu??

Dalam analisa pribadi, Otomotif tidak mungkin melakukan pembohongan public. Terlalu mahal harganya jika itu dilakukan. Kredibilitas dan image sebagai media online pasti tetap dijunjung tinggi serta dijaga dengan baik. Artinya? banyak variabel yang membuat hasil komparasi berbeda dengan fakta dilapangan. Apalagi top speed. Dari pengalaman IWB, panjangnya trek juga sangat berpengaruh. Khusus untuk CS1, akurasi speedometer patut menjadi pertimbangan tersendiri. Sebab….tidak dijelaskan top speed dalam tabel hasil ngintip dari speedo bawaan pabrikan atau menggunakan alat ukur independent seperti race logic misalnya?. Sudah rahasia umum kalibrasi alat ukur kecepatan permotor berbeda dengan yang lain….

Pertentangan pasti akan selalu terjadi dalam komparasi head to head. Karena itu untuk menghentikan polemik, monggo test aja secara langsung ketiganya dijalanan. Who’s the real winner??….dialah yang pantas menjadi sang juara. Hasil tabel bukan untuk diperdebatkan melainkan sebagai bahan referensi yang tidak harus selalu diikuti. Apakah Jupiter MX unggul mutlak dibanding CS1 serta SupraX PGM-FI? dari hasil komparasi tidak diragukan. Namun diadu secara nyata dilapangan?? eittt, tunggu dulu….(iwb)

sumber : iwb

 

Komentar»

1. bardusipto - Mei 31, 2012

emang rata-rata motor honda tuh ga bisa lari, letoy..yamaha semakin didepan..

2. alex - Juli 7, 2012

Hahahaha.. Mana tuh buktinya motor banci yg topspeednya gede?? Kok kalah sama mx yah.. Wkwk. Udah deh honda mah buat aki” ajah

3. Lima - November 13, 2013

Yamaha semakin di depan…
Jarum speedometernya yang ane maksud semakin di depan, paling juga aktual speed NJMX 110 kpj naik dikit,,, eh tuh jarum nyelonong aje nongkrong di angka 130 kpj. Minimal pake GPS, lebih fair.
Data tabel hasil test ride untuk HSX125 PGMFI juga gak terisi semua, gak tau juga apa alasannya.
Bagaimana bisa disebut data yang valid?


Tinggalkan komentar